- Memahami prinsip dasar input dan output pada mikrokontroler.
- Mampu memahami kontrol air kolam ikan berbasis sensor
- Mampu memahami simulasi proteus yang dihubungkan kedalam proteus
- Motor DC
Motor terdiri atas 2 bagian utama yaitu stator dan motor. Pada stator terdapat lilitan (winding) atau magnet permanen, sedangkan rotor adalah bagian yang dialiri dengan sumber arus DC. Arus yang melalui medan magnet inilah yang menyebabkan rotor dapat berputar. Arah gaya elektromagnet yang ditimbulkan akibat medan magnet yang dilalui oleh arus dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:• Tegangan dinamo : meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan• Arus medan : menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.Mekanisme Kerja Motor D
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama
- Arus listrik dalam medan magnet akan menimbulkan gaya.
- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan mendapat gaya pada arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan torsi untuk memutar kumparan.
- Motor- motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putar yang lebih seragam dari medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan
- Touch Sensor
Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.
Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif. Sensor Kapasitif atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi sedangkan sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.
Sensor Kapasitif
Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh yang sangat populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih kuat, tahan lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari sensor resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.
Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.
Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.
Sensor Resistif
Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.
Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).
Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.
a. Prosedur[Kembali]
- Siapkan segala komponen yang di butuhkan
- Susun rangkaian sesuai panduan
- Input codingan arduino
- Hidupkan rangkaian
- Apabila tidak terjadi eror, maka rangkaian selesai dibuat.
b. Handware[Kembali]
c. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja[Kembali]
Sensor Touch berfungsi untuk mengaktifkan pembagian pakan ikan nila otomatis pada kolam ikan. Pada implementasinya, pakan ikan pada kolam ikan menyebabkan air pada kolam ikan menjadi keruh. Disini akan diaktifkan sensor Turbinity sesuai ketentuan air yang keruh atau tidak. Ketika nilai kekruhan air terdeteksi > 50NTU, maka sensor turbinity akan aktif untuk menghidupkan pompa air menguras air kolam ikan. Ketika ketinggian air berkurang, maka akan mengaktifkan sensor water level (ketinggian air) untuk mengaktifkan pompa air mengisi kolam ikan kembali.
c. Flowchart dan Listing Program[Kembali]
- Flowchart
- Listing Program
d. Video Simulasi[Kembali]
e. Download File[Kembali]
- File HTML klik disini
- File Rangkaian Proteus klik disini
- Code Arduino klik disini
- Video Prinsip Kerja Rangkaian klik disini
- Datasheet Arduino Uno klik disini
- Datasheet Keypad 4x3 klik disini
- Datasheet Turbinity Sensor klik disini
- Datasheet Water Level Sensor klik disini
- Datasheet Touch Sensor klik disini
- Library Arduino Uno klik disini
- Library Turbinity Sensor klik disini
- Library Water Level Sensor klik disini
- Library Touch Sensor klik disini
0 comments:
Posting Komentar